Mulai tahun 2020 Ujian Nasional (UN) telah ditiadakan. Sebagai gantinya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengeluarkan kebijakan Asesmen Nasional. Tentu yang dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan nasional. Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Kamis (6/5/2021), Asesmen Nasional bertujuan untuk memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil melalui serangkaian tahapan. Hasil dari Asesmen Nasional tidak digunakan untuk melakukan pemeringkatan sekolah, melainkan untuk perbaikan kualitas belajar di sekolah-sekolah. Pada akhirnya diharapkan meningkatkan hasil belajar murid.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) direncanakan akan terlaksana pada
bulan September - Oktober 2021. Asesmen Nasional akan diselenggarakan di
seluruh sekolah, madrasah, dan program pendidikan kesetaraan. Sampel siswa yang
akan mengikuti Asesmen Nasional dipilih secara acak dari
kelas 5, 8, dan 11 di setiap
sekolah/madrasah dengan jumlah maksimal 45 orang dan 5
orang peserta cadangan. Untuk pelaksanaannya, ANBK agar distribusi instrumen, pengelolaan data, dan pengolahan hasil dengan
efektif dan efisien, bagi sekolah yang tidak memiliki infrastruktur TIK, dapat
melaksanakan di sekolah dengan fasilitas TIK yang lebih memadai berdasarkan
koordinasi dari dinas pendidikan setempat atau kantor Kementerian Agama. Ada 2
moda, yakni secara daring maupun semi daring. Bagi satuan pendidikan yang tidak
memiliki bandwith internet yang memadai, dapat memilih moda semi daring.
Menjelang
pelaksanaan ANBK 2021, SMPN 2 Purwokerto mempersiapkan diri dengan baik,
antara lain melaksanakan Try Out AKM literasi dan numerasi. “Sekolah mendukung,
mempersiapkan, dan melaksanakan ANBK dengan
semaksimal mungkin. Diantaranya pendampingan dari guru, orang tua, dan stakekholder. Bisa berupa latihan menyelesaikan
berbagai jenis soal AKM yaitu mengikuti Try Out AKM secara online. Dari sarana
yang ada, bisa juga memanfaatkan aplikasi e-book perpustakaan ataupun
pembimbingan langsung dari Bapak/Ibu guru. Termasuk menyiapkan daya dukung TIK.
Semoga senantiasa sukses untuk pendidikan utamamya SMPN 2 Purwokerto,” ujar
Kepala SMPN 2 Purwokerto, Bayu Heryanto, S.Pd.
Satuan pendidikan yang melaksanakan
Asesmen Nasional juga wajib menjalankan protokol kesehatan baik sebelum
pelaksanaan maupun saat pelaksanaan. Konsep Asesmen Nasional tahun 2021 terbagi
menjadi 3 instrumen, yaitu:
Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM), asesmen
Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar terkait
kecakapan berpikir logis-sistematis, kemampuan bernalar menggunakan konsep
serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah dan
mengolah informasi. Terdapat 2 (dua) kompetensi yang diukur dalam AKM yaitu
kompetensi literasi dan kompetensi numerasi. kompetensi terkait literasi dan
numerasi akan dapat ditinjau dari 3 (tiga) aspek, yaitu konten, proses
kognitif, dan konteks. Bentuk soal AKM terdiri dari pilihan ganda, pilihan
ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
Survei
Karakter, Survei ini akan dikerjakan oleh
siswa untuk mendapatkan informasi hasil belajar sosial-emosional dengan
mengukur 6 (enam) aspek pelajar pancasila, yaitu berakhlak mulia dengan beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri,
bernalar kritis, dan kreatif.
Survei Lingkungan Belajar, survei Lingkungan Belajar mengukur (a) kualitas pembelajaran, (b) iklim keamanan dan inklusivitas sekolah, (c) refleksi guru, (d) perbaikan praktik pengajaran, dan (e) latar belakang keluarga murid. Informasi dari Survei Lingkungan Belajar berguna untuk melakukan diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan. ( Red)
Share This News