Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan sistematis untuk merancang kurikulum dan instruksi pembelajaran bagi siswa yang memiliki ragam kemampuan, minat serta kebutuhan belajarnya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan serangkaian keputusan masuk akal (commonsense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Menurut Tomlinson (2001) ada tiga aspek kebutuhan belajar murid yang harus diperhatikan oleh pendidik yaitu kesiapan belajar (readiness), minat murid, dan profil belajar murid.
Pembelajaran berdiferensiasi sangat erat kaitannya dengan merdeka belajar. Karena keduanya memiliki arah dan tujuan yang sama. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, anak dipandang sebagai pribadi atau individu yang unik dan berbeda-beda, begitu pula dalam merdeka belajar. Keduanya sama-sama menaruh perhatian besar kepada kebutuhan anak. Persiapan guru dalam memutuskan strategi pembelajaran yang akan diterapkan semuanya berangkat dari hasil identifikasi terhadap profil dan kebutuhan murid agar murid dapat terlibat penuh selama pembelajaran berlangsung dengan perasaan merdeka dan bahagia.
Pada praktiknya, pembelajaran berdiferensiasi juga terkait dengan Inquiry Apresiatif, karena keputusan menentukan strategi pembelajaran diambil dengan menaruh fokus utama kepada kepedulian terhadap kekuatan yang dimiliki murid. Selain itu, Pembelajaran berdiferensiasi juga erat kaitannya dengan mengenal nilai diri hingga penanaman budaya positif. Pelaksanaan Pembelajaran berdiferensiasi dapat membangun kemandirian belajar, komitmen mencapai tujuan pembelajaran, dan menumbuhkan kebiasaan refleksi untuk menciptakan ruang-ruang refleksi bagi murid dan guru. Berikut Praktik Baik Pembelajaran Berdiferensiasi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Negeri 2 Purwokerto dapat diakses melalui tautan berikut Pembelajaran Berdiferensiasi.
Share This News